Adam MalikRiwayat Proklamasi Agustus 1945
Jakarta: Widjaja, 1982 [1950]
Rp 30.000
Call/sms: 08995462164
Apa yang lebih pedih daripada selama puluhan tahun Anda dihantui oleh
pemikiran seorang tokoh tapi ketika giliran Anda bertemu dengan tokoh
yang pemikirannya Anda kagumi itu Anda tidak mengenalinya?! Dan lebih
pedih lagi pada saat pertemuan itu Anda sebenarnya justru sangat
membutuhkan nasihatnya, sedang mengerjakan teori-teori yang
dikemukakannya?! Dan, apalagi, bila itu menyangkut revolusi dari sebuah
bangsa yang sejak lama memimpikan kemerdekaannya?!
Kepedihan
itulah yang dialami oleh Sukarni pada hari-hari menjelang Proklamasi
1945. Pada tanggal antara 14 atau 15 Agustus 1945, menjelang sebuah
maghrib, ia didatangi oleh seorang tua yang memperkenalkan dirinya
sebagai wakil pemuda dari Bayah, Banten. Ia memperkenalkan dirinya
sebagai Husin. Sukarni tidak mengenali lelaki itu. Karena tidak kenal,
maka ia terpaksa memindahkan rapat dengan para pemuda lainnya yang akan
membahas soal penyerahan diri Jepang ke tempat lain. Rapat itu sedianya
akan dilakukan di rumahnya, tapi kedatangan lelaki itu, yang tidak
dikenalnya, membuatnya berjaga-jaga jika lelaki itu adalah mata-mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar