jendela

Kamis, 15 November 2012

SEKITAR PEMBAURAN DI INDONESIA


Yayasan Kesejahteraan Keluarga Pemuda “66”
Terbit: 1985
Halaman: 534 halaman.
Harga: 300.000
Kontak: 085228391185

Isi buku: Ini adalah kumpulan tulisan menyakut strategi pembauran etnis Tionghoa di Indonesia.
A.       Sekitar pembauran bangsa di Indonesia dalam tinjauan sejarah
  1. Masalah Cina di Indonesia ditinjau dari sejarah Indonesia: Onghokham
  2. Masalah kedudukan pribumi dalam pembangunan: Prof. Sunario
  3. Terbentuknya kapitalisme dikalangan peranakan Tionghoa di Jawa: Onghokham
  4. Harapan baru bagi keturunan Tionghoa: Drs. Muh. Budiyatna. MA
  5. Keturunan Arab, Cina dan penerimaan masyarakat: Mr. Hamid Alqadri
  6. Lahirnya Konsep Asimilasi
  7. Piagam Asimilasi
  8. Konsep pembauran: K. Sindhunata
  9. Ke arah asimilasi ekonomi antara pribumi dan non pribumi: Drs. Sufwandi Mangkudilaga
  10. Problema Sinica di Indonesia: Ir. Tambunan
  11. Inti masalah “minorita”
  12. Prof. Oei Liang Lee tentang Masalah pribumi dan Non Pribumi
  13. Perkataan asli pada UUD 1945, arti dan latar belakangnya. M.H. Hutabarat
  14. Beberapa catatan mengenai perkataan “asli” pada UUD 1945: Harry Tjan Silalahi. SH.
B.      MASALAH PEMBAURAN BANGSA DI INDONESIA
  1. Masih adakah masalah pembauran pri dan non pri: Kwik Kian Gie
  2. Memperkuat paham kebangsaan
  3. Perlu studi mendasar tentang perbedaan pri dan non pri
  4. Terobosan baru dalam kesatuan bangsa: Kwik Kian Gie
  5. Masalah pembauran dalam arti nasional: H. Dharmawan Tjondronegoro
  6. Masalah pengusaha pribumi: R.A.J. Kaptin Adisamarta
  7. Pledoi bagi pengusaha non pribumi: T. Mulya Lubis
  8. Asimilasi dibidang Kehidupan Ekonomi: Drs. Junus Jahja.
  9. Non pribumi, dominasi ekonomi dan keadilan sosial: Kwik Kian Gie
  10. Tanggapan atas tulisan saudara Kwik Kian Gie. Amir M.S.
C.       BERBAGAI TANGGAPAN SEKITAR PEMBAURAN BANGSA DI INDONESIA
  1. Dr. Onghokham golongan Cina ingin aktif bersosialisasi
  2. Kearah merger BKMC PKP YPM: Cristianto Wibisono
  3. Upaya marathon pembinaan kesatuan bangsa: Cristianto Wibisono
  4. Bangsa, negara dan warga: Onghokham
  5. Pemberian marga bukan pembauran prasangka sosial negatif antar ras masih merupakan masalah yang pelik: Sri Soemantri
  6. Pengertian nasionalisme menurut Bung Hatta: Rosihan Anwar
  7. Pembauran jangan hanya sekedar semboyan
  8. Sudah waktunya pembauran dalam bentuk konkrit: Sindhunata (BAKOM PKB Pusat)
  9. Bagaimana supaya saya tidak rasialis: H. Mahbub Djunaedi
  10. Chirs, saham pri dan nonpri
  11. Pembauran harus beriringan dengan pembangunan sistem kemasyarakatan: Drs. Ridwan Saidi
  12. Sumpah pemuda sudahkah kita terapkan dalam pembinaan kesatuan bangsa
  13. Harus diprogramkan dan dioperasionalkan
  14. Frustasi dan stereotipe
D.      PEMBAURAN BANGSA DILIHAR DARI BERBAGAI SUDUT
  1. Pendidikan formal sebagai sarana pembauran bangsa: Babari
  2. Catatan dari pertemuan sarjana Antropologi pemantapan Tatakrama, Disiplin dan Pembauran.
  3. Integrasi dan Asimiliasi dalam kerangka Bhineka tunggal Ika: Budiono Kusumohamidjojo
  4. Kecemburuan Sosial memperlambat pembauran: Pangab. L.B. Moerdani
  5. Pembauran di kalimantan Barat: proses asimilasi terus berlangsung
  6. DKI kota pembauran: Ny. Syamsuddin Ch. Haesy
  7. Kebangsaan menolak diskriminasi pengusaha kuat sering tak tahu bagaimana mewujudkan baktinya
  8. Lapangan nafkah dan keturunan: Kwik Kian Gie
  9. Antara mitos dan Fakta: Christianto Wibisono
  10. Mitos, angka dan budaya ekonomi Indonesia
  11. Sayuti melik bicara mengenai WNI keturunan Asing
  12. Pengusaha pribumi perlu jadi tuan di rumah sendiri: probosutedjo
  13. Sebuah renungan apakah saya masih seorang Cina: Basuki Sujatmoko
  14. Sarasehan persatuan dan kesatuan bangsa pembauran adalah proses kesatuan tata nilai
E.      PENUTUP: LAMPIRAN
  1. UUD 1945
  2. Keputusan presiden RI No: 140 tahun 1963 tentang pembentukan lembaga pembinaan kesatuan bangsa
  3. Rosolusi MPRS No. III/MPRS/1966 tentang pembinaan kesatuan bangsa
  4. Interuksi presidium kabinet No. 31/U/JN/12/1966 kepada menteri kehakiman dan kantor-kantor catatan sipil
  5. Surat edaran bersama departemen dalam negeri dan departemen kehakiman tentang ganti nama. 
  6. Instruksi presiden No. 14 tahun 1967 tentang agama kepercayaan dan adat istiadat Cina
  7. Keppres 240/1967 tentang kebijaksanaan pokok yang menyangkut WNI keturunan Asing
  8. Instruksi Menteri dalam negeri No. 6 tahun 1969 tentang ganti nama.
  9. TAP MPRS No. II/MPR/1978
  10. Naskah pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (ekaprasetia pancakarsa)
  11. Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1978 tentang GBHN
  12. Naskah GBHN
  13. Komunikasi antar daerah, suku bangsa dan pembauran (sumber bahan seminar sejarah lokal)
  14. Rumah adat budaya bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar: